Seperti yg kita ketahui bersama Pulau Ohara adalah kampung halaman dari salah seorang kru bajak Laut topi jerami yaitu Nico Robin. Pulau ini terletak di west blue, Di pulau ini juga terdapat pohon yg sangat besar dan di dalamnya terdapat perpustakaan dan laboraturium arkeologi. Pohon ini terletak di tengah-tengah dari pulau Ohara. Pohon tersebut di namakan Pohon Pengetahuan yg sudah berdiri selama 500 tahun. Selain perpustakaan dan laboraturium di pohon itu juga terdapat refrensi dan informasi dari seluruh dunia One Piece. Di pohon itu juga merupakan tempat menyimpan pengetahuan kuno di dunia dan juga merupakan data arkeologi terhebat di dunia yg di kumpulkan dari seluruh penjuru samudra. Dengan adanya semua itu para sarjana di pulau Ohara tidak akan mengalami kesulitan apabila ingin mencari suatu yang belum mereka ketahui. Karna dengan semua buku-buku yang ada di pohon Pengetahuan mereka bisa melacak misteri-misteri apapun yang terjadi di seluruh dunia.
Sebenarnya tidak ada yg salah dengan itu semua namun secara diam-diam para sarjana dari Pulau Ohara ini malah mempelajari tulisan-tulisan kuno dari Poneglyph. Pemerintah dunia juga mulai mengendus hal tersebut karna tim pencari Poneglyphyang terdiri dari 33 orang ini berhasil dibunuh oleh angkatan laut. Dengan mempelajari sisa-sisa orang yang telah mereka bunuh, Pihak pemerintah akhirnya mengetahui bahwa mereka berasal dari Ohara. Dari situ pula pemerintah mengetahui bahwa secara diam-diam para sarjana dari Ohara ini telah berhasil membaca dan juga mempelajari tulisan-tulisan kuno Poneglyph.
Padahal jelas sekali pemerintah dunia melarang keras bagi siapa saja yg mempalajari bahkan membaca tulisan-tulisan kuno tersebut. Pemerintah melarangnya bukan tanpa alasan, mereka melarang karna takut apabila para sarjana dari ohara akan membangkitkan senjata-senjata kuno yang dahulu pernah di buat. Tapi para sarjana berkilah karna sebenarnya para sarjana itu hanya ingin mempelajari sejarah-sejarah masa lalu. Dan ingin mengetahui apa yang terjadi pada “100 tahun sejarah yang hilang” atau bisa disebut “Void Century” dengan mempelajari tulisan-tulisan yang ada di Poneglyph. Semenjak saat itu pemerintah dunia langsung berencana untuk membunuh semua sarjana yang ada di pulau tersebut karna di anggap berbahaya dan menuduh para sarjana di Ohara ingin membangkitkan lagi senjata kuno yang dahulu pernah dibuat.
Akhirnya pihak pemerintah mengutus ketua CP9 pada kala itu yaitu Spandine untuk pergi ke pulau Ohara di West Blue untuk menangkap semua sarjana yang ada disana. Spandine juga di beri kekuasaan untuk melakukan serangan BusterCall, yang seharusnya kekuasaan untuk melakukan serangan itu di pegang oleh para Admiral Angkatan Laut berikut pemimpin mereka. Setelah mengumpulkan para sarjana yang ada di pulau Ohara dan memastikan bahwa para sarjana ini memang benar mempelajari tulisan-tulisan poneglyph akhirnya Spandine melakukan serangan BusterCall. Sebuah perintah darurat yang melibatkan 5 Laksamana Madya dari markas besar Angkatan Laut berikut dengan 10 buah kapal perang. Dan itu pertama kalinya pihak pemerintah dunia mengerahkan pasukan begitu besar dalam skala internasional.
Pihak pemerintah dunia sendiri menilai bahwa para sarjana dari Ohara ini sudah terlalu banyak tau. Dan pihak pemerintah benar-benar menghabisi pulau Ohara sehabis-habisnya termasuk Pohon Pengetahuan yang menjadi kebanggaan pulau tersebut. Dan para sarjana dari ohara pun tak tinggal diam menghadapi serangan tersebut. Mereka berjuang menyelamatkan buku-buku yang berada di Pohon Pengetahuan dengan membuangnya kearah danau yang berada tidak jauh dari Pohon Pengetahuan. “lebih baik melemparkan buku-buku itu ke danau dari pada membiarkanya terbakar” itu lah kata salah seorang dari sarjana Ohara. Pihak pemerintah sendiri membuat propaganda untuk membenarkan aksinya tersebut dengan menuduh bahwa para sarjana dari ohara tersebut ingin menghancurkan dunia dengan mempelajari tulisan-tulisan kuno yang terdapat pada poneglyph untuk membangkitkan senjata kuno. Mungkin pemerintah ingin melindungi dunia dari ancaman senjata kuno tersebut, Namun di lain sisi ternyata pemerintah dunia sendiri terbukti sedang menutup-nutupi sesuatu. Terutama pada saat “Void Century” terjadi. Ini di buktikan pada saat sang Professor Clover (Ketua perpustakaan Ohara dan juga seorang pakar Arkeologi) menjelaskan sebuah hipotesis berisi tentang hal tersebut, Hipotesisnya berisi sebagai berikut.
Kenyataan yang paling ingin kami ketahui saat ini bukanlah isi dari Poneglyph, Melainkan kenapa mereka bisa ada di dunia. Kenapa orang-orang di masa lalu memakai monument batu seperti itu untuk menyampaikan pesan pada masa depan. Tujuan mereka telah memahat isi sejarah pada batu itu dan menyebarkanya ke seluruh dunia, Bukan semata-mata untuk di hancurkan begitu saja. Ini merupakan bukti jelas bahwa orang-orang pada masa itu memiliki musuh. Apabila mereka telah di binasakan musuh itu berarti musuh tersebut masih tersisa saat itu. Dan secara kebetulan 800 tahun yang lalu saat di mulainya era 100 tahun yang hilang atau “Void Century” bertepatan dengan berdirinya pemerintah dunia. Andai benar pihak musuh yang telah menghabisi orang-orang pada masa itu adalah pemerintah sendiri, Maka era 100 tahun yang hilang atau “Void Century” itu adalah rekayasa sejarah yang ingin di hilangkan oleh pemerintah.
Itulah hipotesis dari pakar arkeologi menyebutkan bahwa pemerintah mencoba merekayasa sejarah dengan melarang siapa pun untuk membaca tulisan-tulisan kuno dari poneglyph. Lebih jauh sang Professor juga menceritakan berdasarkan fakta-fakta dari poneglyph yang telah mereka temukan selama ini bahwa dahulu terdapat sebuah Negara yang walau kini sudah tidak ada. Namun keberadaanya masih disebut dalam tulisan-tulisan itu, Sebuah Negara yang besar. Dulu Negara ini sangat berkuasa namun informasi tentangnya telah di hapus dengan hati-hati. Kemungkinan fakta bahwa musuh yang telah mengalahkan mereka yang kelak disebut pemerintah dunia telah di pahatkan mereka pada batu seperti itu sebagai peringatan terhadap masa depan. Nama kerajaan yang memegang kunci peristiwa itu adalah…….. hanya sampai disitu ceritanya karna pihak pemerintah (Gorosei) memrintahkan untuk membunuh sang Professor.
Senjata kuno itu memang merupakan ancaman bagi dunia tapi, yang terpenting adalah bahwa keberadaan dan tujuan Negara tersebut telah menjadi ancaman terbesar bagi pihak pemerintah dunia. Itulah penilaian dari para sarjana di Ohara. Setelah peristiwa BusterCall yang di lakukan pemerintah dunia pada pulau Ohara pada saat itu pula Pulau tersebut terhapus dari peta dunia One Piece. Dan peristiwa ini sekaligus dijadikan contoh bagi siapa saja yang ingin mempelajari tulisan-tulisan kuno Poneglyph. Bahwa siapa saja yang ingin mengetahui atau pun mempelajari tulisan tulisan kuno tersebut akan di anggap berbahaya dan akan terus diburu hingga maut menjemput. Tidak ada yang selamat dalam serangan BusterCall di pulau Ohara kecuali Nico Robin yang pada saat itu masih berusia 8 tahun. Dan pada saat itu pula pemerintah dunia menetapkan nilai buruan Nico Robin sebesar 79 Juta berry.
Belum ada tanggapan untuk "Tragedi Di Pulau OHARA ( Tanah Suci Arkeologi)"
Posting Komentar